Jambu Mete, Hasil Kebun Kabupaten Magetan.
Perkebunan dan Pertanian.
Kali ini kita membahas kembali tentang hasil kebun kabupaten Magetan, yang akan kita bahas adalah Jambu Mete. Jambu Mete atau yang biasa disebut dengan Jambu Monyet ini adalah tanaman asli Brasil. Jambu Mete memiliki nama latin Anacardium occidentale ini tumbuh subur di daerah Magetan, tepatnya di kecamatan Lembeyan, Kawedanan, & Parang dengan luas lahan -/+ 515 ha. Tanaman ini mampu memiliki tinggi sampai 12 meter, memiliki tajuk lebar, bercabang-cabang dan selalu hijau disepanjang tahun. Sehingga sangat cocok untuk tempat yang kekurangan air waktu musim kemarau.
Tanaman ini banyak di tanam dipekarangan dan kebun penduduk sekitar maupun disekitar bukit Bancak (tempat makam salah satu petinggi majapahit). Selain mampu melewati berbagai musim tanpa harus ada perawatan yang intensif, tanaman ini juga sangat membantu warga. Sebagai penahan panas ketika musim kemarau dan penahan air hujan yang melimpah saat musim penghujan. Pemanfaatan buahnya bisa dimakan dan menjadi sangat enak sewaktu siang hari karena rasanya manis dan segar, walau terkadang tercampur dengan sepat.
Sebenarnya pengembangannya bisa sangat bervariasi, yaitu memanfaatkan buahnya sebagai minumas sirup atau difermentasi menjadi alkohol. Sayang penduduk sekitar baru memanfaatkan biji metenya untuk dijual kiloan kepada para penampung yang akan disetor kepabrik-pabrik besar pengolahan biji mete. Yang bisa juga dari mete-mete itu diambil ekstrak minyaknya, karena biji mete memiliki kadar minyak yang tinggi.
Selain itu masih ada kuncup daun mudanya yang ternyata bisa digunakan untuk lalapan, baik sudah dimasak maupun segar. Jika anda ingin mencicipi buah ini secara segar, silahkan berkunjung ke sentra perkebunan mete di Magetan. Terutama pada waktu panen, yaitu musim kemarau, maka anda bisa mencicipinya langsung dari pohonnya. Kalau ingin membawa oleh-oleh, andapun bisa membeli dari para pemilik kebun. Jadi tunggu apa lagi, segeralah berkunjung ke Magetan dan rasakan hasil perkebunannya, salah satunya Jambu Mete.
Tanaman ini banyak di tanam dipekarangan dan kebun penduduk sekitar maupun disekitar bukit Bancak (tempat makam salah satu petinggi majapahit). Selain mampu melewati berbagai musim tanpa harus ada perawatan yang intensif, tanaman ini juga sangat membantu warga. Sebagai penahan panas ketika musim kemarau dan penahan air hujan yang melimpah saat musim penghujan. Pemanfaatan buahnya bisa dimakan dan menjadi sangat enak sewaktu siang hari karena rasanya manis dan segar, walau terkadang tercampur dengan sepat.
Sebenarnya pengembangannya bisa sangat bervariasi, yaitu memanfaatkan buahnya sebagai minumas sirup atau difermentasi menjadi alkohol. Sayang penduduk sekitar baru memanfaatkan biji metenya untuk dijual kiloan kepada para penampung yang akan disetor kepabrik-pabrik besar pengolahan biji mete. Yang bisa juga dari mete-mete itu diambil ekstrak minyaknya, karena biji mete memiliki kadar minyak yang tinggi.
Selain itu masih ada kuncup daun mudanya yang ternyata bisa digunakan untuk lalapan, baik sudah dimasak maupun segar. Jika anda ingin mencicipi buah ini secara segar, silahkan berkunjung ke sentra perkebunan mete di Magetan. Terutama pada waktu panen, yaitu musim kemarau, maka anda bisa mencicipinya langsung dari pohonnya. Kalau ingin membawa oleh-oleh, andapun bisa membeli dari para pemilik kebun. Jadi tunggu apa lagi, segeralah berkunjung ke Magetan dan rasakan hasil perkebunannya, salah satunya Jambu Mete.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar